Beberapa kali acara internasional yang cukup besar digelar di Jakarta. Mulai dari Formula E, konser Coldplay, hingga Piala Dunia U17. Apa sebenarnya dampak ekonominya?
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli, yang membawahi bidang perekonomian punya penjelasannya. Menurutnya, ada beberapa indikator dampaknya.
Di antaranya, mengatrol pajak restoran dan pajak hotel. “Event internasional selalu disertai dengan gelombang kedatangan turis, baik lokal maupun internasional. Angka keterisian hotel dengan sendirinya, naik.” kata politisi yang akrab disapa MTZ ini.
“Pajak hotel dan restoran itu besarannya 10 persen. Ini angka yang lumayan untuk menambah APBD DKI Jakarta,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menekankan adanya pajak reklame. Acara-acara internasional, biasanya menyumbang pajak reklame yang cukup besar. “Baliho di jalan sampai di bandara dan stasiun, akan sumbang pajak yang besar.”
Di luar persoalan pajak, ia juga menambahkan potensi mengalirnya uang kepada UMKM yang menjadi vendornya. Misalnya, dalam acara konser, penjualan pernak pernik Coldplay dan Blackpink akan naik. Begitu juga dengan Piala Dunia.
Meski begitu, MTZ menekankan ada aspek yang lebih penting, yaitu citra baik Jakarta di hadapan masyarakat dunia. Saat ini, Jakarta terbilang aman, meskipun terkenal macet. Ini modal dasar, karena kota-kota besar dunia seperti Paris, dirundung isu keamanan yang serius.
Nah, bagaimana menurut Anda? Apa dampak ekonomi yang terasa dari adanya event internasional di Jakarta?
